Bengkoang, Umbi Sejuta Manfaat

Bengkoang, Umbi Sejuta Manfaat

 

 

  IMG_20201121_205408.jpg

Komponen abiotik maupun biotik di Indonesia sangatlah beragam dan kaya manfaat. Ada yang di buat untuk pengobatan, produk kecantikan, makanan, cemilan dan lain lain. Namun, yang saya akan bahas disini adalah salah satu umbi yang terkenal di Indonesia, Bengkoang.

Masyarakat Indonesia, bahkan mancanegara, sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Bengkoang. Bengkoang dikenal dari umbi putihnya yang bisa dimakan sebagai komponen rujak dan asinan atau dijadikan masker untuk menyegarkan wajah dan memutihkan kulit. 

Bengkoang sendiri berasal dari Amerika. Bengkoang memiliki nama ilmiah Pachyrhizus erosus, dengan ordo Fabales. Yang artinya, Bengkoang masih masuk ke dalam suku polong-polongan. 

Bengkuang merupakan tanaman tahunan yang dapat mencapai panjang 4-5m, sedangkan akarnya dapat mencapai 2m. Batangnya menjalar dan membelit, dengan rambut-rambut halus yang mengarah ke bawah. 

Daun majemuk menyirip beranak daun 3, bertangkai 8,5-16 cm. Anak daun yang bundar dengan telur melebar, memiliki ujung runcing dan bergigi besar, berambut di kedua belah sisinya.

Bengkoang sendiri mengandung gula dan pati serta fosfor dan kalsium. Bengkoang juga memiliki efek pendingin karena mengandung kadar air 86-90%. Rasa manis berasal dari suatu oligosakarida yang disebut inulin (bukan insulin!), yang tidak bisa dicerna tubuh manusia. Sifat ini berguna bagi penderita diabetes atau orang yang berdiet rendah kalori.

Bengkuang biasa dijual orang untuk dijadikan bahan rujak, asinan, manisan, atau dicampurkan dalam masakan tradisional seperti tekwan. Umbi bengkuang sebaiknya disimpan pada tempat kering bersuhu 12 °C hingga 16 °C. Suhu lebih rendah mengakibatkan kerusakan. Penyimpanan yang baik dapat membuat Bengkoang bertahan hingga 2 bulan.

Walaupun umbinya dapat dimakan, bagian Bengkoang yang lain sangat beracun karena mengandung rotenon, sama seperti tuba. Racun ini sering dipakai untuk membunuh serangga atau menangkap ikan, terutama yang diambil dari biji-bijinya.

Meski beracun, biji Bengkoang pun dapat dijadikan bahan obat. Biji yang ditumbuk dan dicampur dengan belerang digunakan untuk menyembuhkan sejenis kudis. Sementara, di Jawa Tengah, setengah butir biji bengkuang dapat digunakan sebagai obat urus-urus. Keracunan biji bengkuang biasanya diatasi dengan meminum air kelapa hijau. 

Bengkoang konon dapat digunakan untuk mempelancar buang air besar karena ia mengandung serat yang lebih tinggi daripada mangga.

Selain itu, Bengkoang juga mengandung serat makanan, vitamin C, vitamin E, asam folat, vitamin B6, asam pantotenat, kalium, magnesium, mangan, tembaga, zat besi, dan sejumlah kecil protein nabati. Semua kandungan tersebut tentu sangat diperlukan oleh tubuh.

Bengkoang memiliki manfaat dari banyak segi. Oleh karena itu, kita harus rajin mengonsumsi umbi ini kalau kita ingin mendapatkan banyak manfaat dalam satu makanan.

Nadya Amanda (22)

X OTKP 2