ETIKA PERGAULAN DALAM ISLAM (MATERI KELAS X )
Pergaulan Dalam Islam
(Etika dan Sistem Pergaulan)
Manusia adalah makhluk sosial
yang tidak dapat hidup sendiri dan senantiasa membutuhkan kehadiran orang lain.
Istilah pergaulan berarti kegiatan manusia untuk membaur bersama manusia
lainnya dan berinteraksi satu sama lain. Dalam islam pergaulan diatur sedemikian
mungkin sehingga menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti halnya
konflik dan lain sebagainya. Seoerti yang kita ketahui bahwa Allah menciptakan
manusia dengan berbagai macam perbedaan dan berasal dari berbagai suku dan
Allah menghendaki manusia untuk saling mengenal satu sama lain sebagaimana
firman Allah dalam Surat Al Hujurat ayat 13 yang berbunyi
“Hai manusia, sesungguhnya
Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal” (QS.
al-Hujurat: 13).
Etika Pergaulan Islami
Islam adalah
agama yang mulia dan mengatur segala aspek kehidupan termasuk pergaulan. Dalam
islam ada beberapa etika yang harus dipenuhi dan hal ini disebut dengan etika
islam. Secara bahasa kata etika berasal dari kata ethokos (Yunani) atau ethos yang
memiliki arti karakter, kebiasaan, kecenderungan dan penggunaan.
Kata etika itu sendiri
juga cenderung identik dengan kata dalam bahasa latin mos yang
artinya adat atau tata cara kehidupan. Dengan kata lain etika islami adalah
sistem atau tata cara yang mengatur tingkah laku seseorang terutama dalam
masyarakat. Etika islam adalah etika yang dilandasi oleh hukum islam dan mutlak
mengikat semua umat muslim terutama dalam pergaulan. Pokok dasar etika islam
tercantum dalam alqur’an seperti firman Allah dalam Al qur’an surat Al qalam
ayat 4 dan Ali Imran ayat 104 yang bunyinya
”Sesungguhnya
engkau (Muhammad) berada di atas budi pekerti yang agung”. (Al Qalam ; 4)
”Hendaklah
ada diantara kamu segolongan yang menyeru kepada kebaikan (al-khair) menyerukan
kepada ma’ruf (yang baik) dan melarang dari perbuatan munkar dan itulah orangorang
yang bahagia” (Q.S.
Ali-Imran: 104)
Sistem Pergaulan dalam Islam
Dalam
agama islam ada beberapa aspek atau hal menyangkut pergaulan yang harus
diketahui diantaranya adalah dengan siapa kita bergaul dan bagaimana cara
bergaul dengan orang lain. Untuk lebih jelasnya simak penjelasan berikut ini
mengenai pergaulan dalam islam .
1. Pergaulan dengan sebaya
Teman sebaya atau karib adalah orang-orang atau teman yang usianya tidak
terpaut jauh dengan kita baik sama maupun lebih muda. Adapun dalam bergaul dengan
teman sebaya kita harus senantiasa berbuat baik dan mengutamakan akhlak yang
mulia (baca cara meningkatkan akhlak terpuji). Hal-hal yang perlu
diperhatika dalam pergaulan dengan teman sebaya antara lain
·
Mengucapkan salam setiap bertemu dengan teman sebaya
dan sesama muslim. Jika perlu kita bisa berjabat tangan tentunya jika orang
tersebut berjenis kelamin sama ataupun mahram kita.
·
Mengucapkan salam hukumnya sunnah bagi umat islam dan
menjawab salam hukumnya wajib.
Senantiasa menyambung tali silaturahmi dengan saling berkunjung dan berkumpul
untuk hal-hal yang baik maupun belajar bersama (baca keutamaan menyambung
tali silaturahmi). Hal ini akan semakin memperkuat ukhuwah islamiyah diantara
para pemuda pada umumnya (baca pengertian ukhuwah islamiyah, ihsaniyah dan
wathoniyah)
·
Saling mengerti serta memahami kebaikan dan kekurangan
masing-masing dan menghindari segala macam jenis perselisihan
·
Teman sebaya hendaknya saling tolong menolong dalam
hal kebaikan dan menolong teman sebaya yang sedang dalam kesusahan tentunya
sangat dicintai Allah SWT misalnya dengan cara bersedekah (baca keutamaan
bersedekah)
·
Mengasihi dan memberi perhatian satu sama lain
terutama jika ada teman yang sedang kesusahan atau ditimpa suatu masalah, kita
sebagai teman wajib mendukung dan bila perlu memberi pertolongan
·
Senantiasa menjaga teman dari pengaruh buruk atau
gangguan orang lain
·
Memberikan nasihat kebaikan satu sama lain
·
Mendamaikan teman jika ada yang berselisih
·
Mendoakan teman agar mereka senantiasa berada dalam
kebaikan
·
Menjenguknya jika ia sakit, datang jika diberi
undangan serta mengantarkannya ke makam jika ia meninggal sesuai dengan hadits
berikut ini
Dari Abu Hurairah RA berkata ” Kewajiban orang muslim
terhadap orang muslim lain enam perkara. Orang beratnya kepada beliau; apakah
itu ya Rasulallah? Jawab Rasulallah SAW.: “ Jika berjumpa dengannya diberi
salam, jika diundang mendatanginya, jika dimintanya nasihat diberikan, jika
bersin dan ia menyebut nama Allah, dido’akan dengan beroleh rahmat,jika ia
sakit ditengok dan jika ia meninggal diantarkan”. (H.R.Muslim)
2. Pergaulan dengan orang yang lebih tua
Adapun islam senantiasa mengajarkan kita untuk berbuat baik kepada orang
tua dan orang yang lebih tua dari kita, menghormati dan menghargainya. Beberapa
hal yang dapat diperhatikan dalam bergaul dengan orang yang lebih tua adalah
·
Menghormati mereka dengan sepenuh hati dan senantiasa
mengikuti nasihat mereka dalam kebaikan
·
Mencontoh tingkah laku mereka yang baik dan
menjadikannya pelajaran
·
Memberi salam setiap kali bertemu dan senantiasa
bertutur kata dengan lemah lembut dan menjaga sopan santun
·
Tidak berkata kasar pada mereka dan menjaga
perasaannya walaupun ia berkata tidak baik, janganlah kita membalasnya dengan
perkataan yang tidak baik juga untuk menghidari konflik terutama konflik
dalam keluarga
·
Senantiasa mendoakan terutama jika mereka adalah
orangtua atau saudara kita
3. Pergaulan dengan lawan
jenis
Hal yang perlu diperhatikan dan tak kalah penting dalam pergaulan islam
adalah tata cara bergaul dengan lawan jenis. Islam sendiri mengatur pola
hubungan antara pria dan wanita serta memisahkan keduanya sesuai dengan syariat
yang berlaku. Adapun hal-hal yang perlu kita ketahui dan pegang dengan teguh
mencakup hal-hal berikut ini :
·
Menghindari berkhalwat atau berdua-duaan seperti
halnya dalam pacaran (baca pacaran dalam islam) apalagi jika sampai
memiliki hubungan pacaran beda agama. Dikhawatirkan jika berkhalwat
tersebut dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti zina dan lain
sebagainya.
“Jauhilah berkhalwat dengan perempuan. Demi (Allah)
yang diriku berada dalam genggaman-Nya, tidaklah berkhalwat seorang laki-laki
dengan seorang perempuan kecuali syetan akan masuk di antara keduanya.” (HR. al- Thabarani).
·
Tidak memandang lawan jenis dengan syahwat atau
pandangan nafsu. Hindari memandang lawan jenis kecuali jika benar-benar
diperlukan
·
Hindari berjabat tangan dengan lawan jenis kecuali
mahram (baca pengertian mahram dan muhrim dalam islam) maupun
jabat tangan antara suami dan istri
·
Menutup aurat jika bertemu dengan lawan jenis
sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut
“Tidak dibolehkan seorang laki-laki melihat aurat
(kemaluan) seorang laki-laki lain, begitu juga seorang perempuan tidak boleh
melihat kemaluan perempuan lain. Dan tidakboleh seorang laki-laki berselimut
dengan laki-laki lain dalam satu selimut baju, begitu juga seorang perempuan
tidak boleh berselimut dengan sesama perempuan dalam satu baju.” (HR. Muslim).
Hendaknya menghindari perbuatan yang menjurus pada zina (baca zina
dalam islam) seperti bersentuhan, berpelukan, berpegangan tangan, berciuman
apalagi sampai melakukan zina dan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan
seperti hamil diluar nikah (baca hukum hamil diluar nikah dan hukum
menikah saat hamil) sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al isra ayat 32
yang berbunyi
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina
itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”
Demikianlah penjelasan pergaulan dalam islam berisi tentang etika dan
sistem pergaulan yang diatur dalam islam. Dalam bergaul dengan sesama manusia
hendaknya kita selalu memperhatikan hal-hal tersebut. Adapun orangtua wajib
mengetahui cara mendidik anak dengan pendidikan dalam islam yang
sesuai dan orangtua wajib mendidik anak dalam islam sejak dini agar
ia dapat bergaul dengan baik dikemudian hari.
Post a Comment