Header Ads

Manfaat dan Pembudidayaan Terumbu Karang

Terumbu karang merupakan batuan sedimen kapur yang terbentuk dari kalsium karbonat yang dihasilkan oleh biota laut penghasil kalsium karbonat yang kemudian melalui proses sedimentasi. Sedimentasi yang terjadi pada terumbu dapat berasal dari karang maupun dari alga. Di dalam dan sekitar terumbu karang, hidup beraneka ragam biota yang biasanya merupakan avertebrata. 
Terumbu karang memiliki berbagai manfaat, namun pengelolaannya perlu diatur. Hal tersebut dikarenakan terumbu karang merupakan ekosistem laut dangkal yang ada pada iklim tropis yang paling kompleks dan produktif, tapi juga paling rentan terhadap perubahaan lingkungan dan juga daya dukung yang terbatas. 

I. Manfaat Terumbu Karang

A. Dari Segi Ekologi
1. Terumbu karang bermanfaat sebagai habitat dan sumber makanan berbagai jenis makhluk hidup di laut. 
2. Terumbu karang merupakan sumber keanekaragaman hayati yang tinggi.
3. Terumbu karang dapat bermanfaat sebagai pelindung bagi ekosistem yang ada disekitarnya, misalnya pada ekosistem fungsi hutan bakau, dan juga melindungi pantai dan daerah pesisir dari ombak besar
4. Terumbu karang dapat mengurangi pemanasan global yang terjadi dengan adanya proses kimia yang dilakukan oleh terumbu karang dan zooxanthellae.

B. Dari Segi Sosial
Secara sosial terumbu karang dapat dimanfaatkan sebagai penunjang kegiatan pendidikan dan penelitian agar ekosistem di dalamnya dan di sekitarnya, serta tumbuhan dan hewan laut yang ada dalam ekosistem terumbu karang tersebut dapat lebih dikenal sehingga mudah untuk dipelajari.
Hal ini akan sangat bermanfaat sebagai pengetahuan agar tindakan pengelolaan dan pelestarian yang dilakukan terumbu karang lebih tepat sehingga kerusakan terumbu karang dapat diatasi dengan mudah.

C. Dari Segi Ekonomi
Secara ekonomi, terumbu karang merupakan sumber perikanan yang tinggi karena di dalamnya hidup berbagai jenis ikan yang dapat ditangkap untuk kebutuhan pangan manusia. Selain itu, terumbu karang juga merupakan sumber obat-obatan. Karena dalam terumbu karang terdapat bahan-bahan kimia yang telah diteliti oleh banyak ahli dapat menghasilkan obat bagi manusia.

II. Kondisi Terumbu Karang Indonesia

Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Tri Aryono Hadi mengatakan terjadi proses pemulihan pada kondisi terumbu karang Indonesia, baik secara alami maupun melalui konservasi.
"Terumbu karang Indonesia relatif stabil, ada 'recovery process' (proses pemulihan) dan saya menekankan bahwa terumbu karang yang jelek tidak berarti terumbu karang itu terdegradasi, tapi secara alami memang seperti itu, terutama di pantai barat Sumatera dan pantai selatan Jawa," kata Tri dalam seminar virtual Status Ekosistem Pesisir di Indonesia dan Pengelolaannya, Jakarta, Selasa.

Tri menuturkan kawasan konservasi laut mendukung pemulihan dan pertumbuhan terumbu karang. Sementara di wilayah tanpa konservasi, kerap terjadi perusakan terumbu karang akibat aktivitas manusia seperti memancing dengan menggunakan dinamit atau bom (blast fishing).

Tri menuturkan berdasarkan data tahun 2019, dari 1.153 lokasi terumbu karang tercatat 33,82 persen (390 lokasi) berkategori buruk, 37,38 persen (431 lokasi) berkategori sedang, dan 22,38 persen berkategori baik (258 lokasi).
"Kalau rata-rata dari tahun 1993-2019, hampir 70 persen terumbu karang di Indonesia persentasenya kurang dari 50 persen," tutur Tri.

III. Cara Membudidayakan Terumbu Karang

1. Memilih dan Menentukan Lokasi Terumbu Karang
Berdasarkan pengamatan para ahli, pemilihan dan penentuan lokasi untuk proses transplantasi terumbu karang sangatlah penting. Pertumbuhan karang yang prosesnya terbilang cukup lama dan panjang, membutuhkan lokasi yang minim kandungan mikro alga karena jenis-jenis alga dan penyakit karang lainnya adalah faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk proses rehabilitasi terumbu karang.

2. Melakukan Seleksi Bibit Karang dengan Selektif
Alga dan berbagai penyakit karang rupanya dapat menyerang pada bibit karang yang sedang dalam persiapan untuk transplantasi sehingga perlu selektif dalam memilih bibit karang yang sehat. Ciri bibit karang yang sehat dapat dilihar dari warnanya yang cerah dan tegas.

3. Meminimalisir Keadaan Bibit Terumbu Karang yang Stres
Terumbu karang yang mengalami stres biasanya akan mengeluarkan cairan lendir yang banyak. Terumbu karang terkadang mengalami stres karena proses transplantasi yang tidak benar. Saat bibit terumbu karang akan diangkat dari asalnya, terumbu karang harus ditempatkan dalam wadah plastik untuk menghindari terjadinya stres.

4. Memberikan Pemantauan dan Perawatan terhadap Bibit Karang
Saat bibit karang sudah dipasang dan dalam proses pertumbuhan, harus dilakukan pemantauan dan pembersihan karang secara berkala. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan bibit karang. Bibit karang yang sudah terjangkit penyakit biasanya akan sulit dipulihkan kembali. 

5. Memilih Metode Transplantasi yang Tepat
Ada banyak metode yang dapat diaplikasikan untuk proses transplantasi karang, diantaranya metode rak, metode jaring, metode substrat, dan metode beton. Berbagai metode ini dapat digunakan sesuai dengan kondisi lokasi terumbu karang. Berikut adalah keunggulan dari metode-metode tersebut. 

a. Metode rak, jaring, dan substrat banyak digunakan untuk budidaya karang hias. Metode ini banyak digunakan karena memudahkan secara operasional. Metode rak, jaring, dan substrat yang bahan-bahannya terbuat dari kayu, pipa ataupun besi tidak cukup kuat untuk menahan beban dari terumbu karang. 

b. Metode beton lebih direkomendasikan untuk budidaya karang dengan tujuan untuk merehabilititasi terumbu karang yang rusak. Metode beton yang terbuat dari beton memiliki konstruksi yang kuat dan mampu menahan beban terumbu karang yang semakin membesar. Penggunaan beton jauh lebih stabil dibandingkan dengan kayu, pipa atau besi. 

6. Menjaga Ekosistem Bibit Terumbu Karang dari Pencemaran Lingkungan
Bibit-bibit terumbu karang sangat sensitif dengan lingkungan hidupnya. Tidak membuang sampah sembarangan, dan terhindar dari berbagai limbah adalah hal-hal yang wajib dihindari untuk mendapatkan sebuah koloni terumbu karang yang sehat dan indah.

7. Melibatkan Peran Serta Masyarakat
Kegiatan budidaya terumbu karang ada baiknya melibatkan masyarakat pesisir di lokasi-lokasi yang membutuhkan rehabilitasi terumbu karang. Pendampingan terhadap masyarakat pesisir dalam menjaga ekosistem terumbu karang dan bagaimana cara menangkap ikan yang legal adalah cara terbaik untuk memberikan kesadaran tentang pentingnya menjaga terumbu karang yang ada di laut.

8. Melakukan Penelitian Berkala bagi Terumbu Karang
Beberapa ilmuwan yang memiliki konsentrasi di bidang ini hendaknya terus mengembangkan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pertumbuhan terumbu karang. Penting untuk melibatkan para ilmuwan ini agar ekosistem terumbu karang dapat tumbuh dan terjaga dengan baik di dalam lautan Indonesia.

15 comments:

  1. Bagus banget artikelnya, gampang dimengerti

    ReplyDelete
  2. Terima kasih, sangat bermanfaat artikelnya.

    ReplyDelete
  3. Artikelnya keren banget, selain itu juga bermanfaat juga

    ReplyDelete
  4. Hm, isinya lumayan mudah dimengerti. Terimakasih banyak untuk informasi nya. Semoga dapat berguna untuk semua orang

    ReplyDelete
  5. Artikel ini sangat bermanfaat dengan informasinya, Terima kasih.

    ReplyDelete
  6. Artikel sangat bermanfaat dan menambah wawasan serta kesadaran akan eksistensi terumbu karang

    ReplyDelete
  7. Isi artikel ini sangat bermanfaat

    ReplyDelete
  8. Aww keren dan bermanfaat banget👍🙏🙏

    ReplyDelete
  9. terimakasih artikelnya sangat bermanfaat

    ReplyDelete
  10. materinya sangat bagus terimakasih

    ReplyDelete

Berikan komentar positif anda

POSTINGAN TERBARU

MENGENAL PENGOBATAN TRADISIONAL TIONGHOA

  Apa itu Pengobatan Tradisional Tionghoa? Pengobatan Tradisional Tionghoa (PTT) adalah praktik kesehatan yang berasal dari Tiongkok. Dengan...

Powered by Blogger.