Header Ads

Avisa putri kelas X AKL 2

KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
Lingkungan mengacu kepada segala sesuatu yang mengelilingi suatu organisme dan memengaruhicara hidup organisme tersebut. Peristiwa letusan Gunung Krakatau menunjukan bahwa lingkungan sebenarnya bersifat dinamis dan memliki kemampuan untuk mendukung kelangsungan hidup makhluk hidup hidup didalamnya yang disebut daya dukung lingkungan. Lingkungan juga memliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi lingkungan ke keadaan seimbang ketika lingkungan mendapat gangguan atau kerusakan sampai batas tertentu yang disebut daya lenting lingkungan.
1.       interaksi Antarkompone Ekosistem dalam Menjaga Keseimbangan Lingkungan
Ekosistem disusun oleh komponen biotik dan abiotik. Aktivitas dan interaksi antarkomponen ekosistem memungkinkan proses keidupan terus berlangsung dan berkesinambungan.interaksi antar komponen biotik dalam menjaga keseimbangan lingkungan dapat kita lihat pada peristiwa rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
Selain interaksi antarkomponen biotik, juga terdapat interaksi lain, yaitu interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik.
Faktor-faktor lingkungan,eperti suhu, air, intensitas cahaya, kelembapan,dan salnitas dapat menjadi faktor penentu persebaran organisme di muka bumi.
2.       Suksesi
Suksesi adalah proses perubahan komposisi spesies dalam suatu komunitas biologi akibat adanya gangguan pada komunitas tersebut. Di alam, terdapat dua macam suksesi , yaitu suksei primer dan suksesi sekunder.
a.       Suksesi Primer
Proses perubahan komposisi komunitas yang terjadi pada suatu kawasan yang pada mulanya hampir tidak ada kehidupan disebut suksesi primer.
b.       Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder terjadi pada area yang mulanya ada kehidupan tetapi kemudian mengalami beberapa gangguan yang menyebabkan hilangnya komunitas yang ada di area tersebut dan hanya meninggalkan tanah yang tetap utuh.
c.       Komunitas Klimaks
Komunitas Klimaks merupakan komunitas yang dihasilkan dari proses suksesi.
DAMPAK EKSPOLITASI BERLEBIHAN TERHADAP EOSISTEM
Berikut ini dampak negatif terhadap ekosistem akibat ekspolitasi berlebihan oleh manusia.
                               1.            Fragmentasi dan Degradasi Habitat
Fragmentasi habitat misalnya terjadi pada hutan yang ditebangi atau dirambah, sehingga menyisakan kawasan hutan yang kecil. Hutan yang ditebang atau dirambah memberikan dampak antara lain perubahan pada struktur komunitas hutan dan kematian pohon yang berada dipinggiran hutan akibatnya tingginya paparan angin dan cahaya matahri.
Fragmentasi dan degradasi habitat menyebabkan munculnya masalah lain seperti kematia organisme karena hilangnya sumber makanan dan tempat tinggal dan menurunnya keanekaragaman spesies pada habitat tersebut.
         2.            Terganggunya Aliran Energi di Dalam Ekosistem
Contoh, ketika proses peneangan atau pembakaran hutan selesai, maka kawasan hutan kemudian ditanami dengan satu jenis tumbuhan (sistem monokultur). Hal tersebut menyebabkan aliran energi yang semula bersifat kompleks, yaitu antara berbagai jenis produsen, konsumen, detritivora, menjadi aliran energi yang lebih sederhana, yaitu satu jenis produsen, beberapa konsumen dan detritivora.
     3.            Resistensi Beberapa Spesies Merugikan
Penggunaan pestisida dan antibiotik secara berlebihan untuk membunuh populasi organisme yang merugikan dapat menyebabkan munculnya populasi organisasi yang kebal terhadap pestisisda dan antibiotik tersebut.
       4.            Hilangnya Spesies Penting di Dalam Ekosistem
Contoh, di dalam ekosistem sawah, hilangnya keberadaan predato seperti burung, ular dan sebagainya dapat meningkatkan populasi organisme lain,misalnya tikus memakan padi. Akibatnya, populasi padi akan menurun dan hasil panen akan berkurang.
        5.            Introduksi Spesies Asing
Introduksi atau masuknya spesies dari satu ekosistem ke dalam ekosistem lainnya bertujuan untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan manusia. Namun, itroduksi spesies asing juga dapat merugikan.
DAMPAK EKSPLOITASI YANG BERLEBIHAN
         1.          Dampak ekspoitasi pada tingkat lokal
a)       Kekeringan
b)      Banjir
c)       Longsor
d)      Abrasi
e)      Intrusi air laut
         2.          Dampak ekspoitasi pada tingkat regional
a)       Kebakaran hutan, terjadi karena proses alami atau karena ulah manusia
b)      Pencemaran minyak lepas pantai.
         3.          Dampak ekspoitasi pada tingkat nasional
a)       Deforestasi, menurunnya luas hutan akibat penebangan liar
b)      Pencemaran limbah industri
         4.          Pada tingkat global
a)       Pemanasan global
b)      Penipisan lapisan ozon
c)       Hujan asam
d)      Pertumbuhan populasi
UPAYA MENJAGA KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
a)       Menerapkan sistem bercocok tanam yang meemperhatikan aspek lingkungan
b)      Penegakan hukum yang tegas dan adil terhadap perambah dan penebangan hutan liar.
c)       Adanya perlindungan in situ
d)      Adanya perlindungan ex situ

16 comments:

Berikan komentar positif anda

POSTINGAN TERBARU

MENGENAL PENGOBATAN TRADISIONAL TIONGHOA

  Apa itu Pengobatan Tradisional Tionghoa? Pengobatan Tradisional Tionghoa (PTT) adalah praktik kesehatan yang berasal dari Tiongkok. Dengan...

Powered by Blogger.